Pages - Menu

Tuesday, September 5, 2017

Voli

Voli Dusun Plataran

                Voli merupakan olahraga yang dimainkan oleh dua kelompok yang masing-masing kelompok terdapat 6 pemain. Voli bisa dimainkan dari berbagai kalangan dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Teknik-teknik dasar bola voli bisa dipelajari dengan mudah karena tidak terlalu banyak teknik yang digunakan. Dengan menguasai teknik dasar bola voli maka permainan bola voli sudah bisa dilakukan.

Permainan bola voli termasuk olahraga yang mempunyai banyak peminatnya, selain menyehatkan permainan bola voli juga sangat asyik dan seru. Dalam permainan bola voli hanya cukup menggunakan lapangan dan bola voli untuk memainkannya sehingga permainan bola voli juga merupakan olahraga yang merakyat.
 

                Desa Plataran merupakan desa yang mempunyai antusias tinggi terhadap permainan bola voli. Hampir semua kalangan menyukai dan bisa memainkannya, dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Hal itu terlihat dari banyaknya warga yang ikut serta dalam lomba bola voli pada hari kemerdekaan RI misalnya, dan banyak pula warga yang menonton setiap harinya. Bibit pemain voli juga terlihat dari kalangan karang taruna, yang hampir semuanya sudah bisa bermain bola voli, dari passing bawah, passing atas, hingga smash, mereka sudah bisa melakukannya dengan baik.

                Desa Plataran mempunyai lapangan bola voli sendiri, letaknya di depan rumah ibu dukuh. Lapangan tersebut digunakan untuk permainan bola voli plastik, hampir setiap sore lapangan tersebut digunakan untuk bermain bola voli. Selain warga Plataran yang selalu bermain voli di sini, banyak pula dari desa lain, seperti warga Wonodoyo, Payak dan Koripan. Mereka sering datang untuk bermain bersama-sama. Selain menyehatkan permainan ini juga dapat menjalin silaturahmi antar warga dan menumbuhkan sikap gotong-royong serta saling menolong. [Sgt]
                 

                

Gaplek

Gaplek

            Produk hasil pengeringan singkong salah satunya disebut gaplek. Gaplek awalnya merupakan makanan pokok masyarakat Gunung Kidul, khususnya dusun Plataran. Hampir setiap rumah di dusun Plataran memproduksi gaplek. Hal ini akan nampak di halaman depan rumah warga banyak berjajaran singkong yang dijemur.

            Gaplek bukanlah hal asing di dusun Plataran ini dan seakan menjadi hal wajib di setiap rumah. Warga Plataran membuat gaplek ini untuk menambah pendapatan. Nantinya akan ada tengkulak yang berkeliling ke rumah-rumah warga. Setiap kilonya dibrandol harga Rp1.250,00. Warga tidak menjual semua gaplek yang dibuat, biasanya mereka akan menyisakan beberapa untuk nantinya diolah sendiri.

            Jenis singkong yang dibuat untuk pembuatan gaplek ini adalah gatotkaca. Menurut pengakuan warga, singkong ini merupakan jenis yang tidak cocok untuk dibuat makanan kudapan, seperti singkong thailand, singkong keju, dan sebagainya. Cocoknya adalah untuk makanan yang diolah lagi, seperti gaplek, patilo, tiwul, dan lain-lain.



            Pembuatan gaplek tergolong mudah dan bahan yang digunakan mudah ditemukan. Singkong dikupas kemudian dicuci bersih. Potong-potong ubi yang terlalu panjang. Selanjutnya jemur ubi hingga kering, kira-kira 1-3 minggu. Lama penjemuran ini bergantung dari keadaan cuaca. Gaplek yang telah kering kemudian disimpan pada tempat yang terbebas dari air dan kelembaban. Gaplek ini sangat rawan terkena jamur. Gaplek berjamur menyebabkan harga di pasaran turun. [rys]

Karang Taruna Dusun Plataran

Karang Taruna Dusun Plataran

            Kegiatan di Dusun Plataran salah satunya adalah kegiatan pemuda dan pemudi yang tergabung dalam organisasi Karang Taruna Dusun Plataran. Karang Taruna sendiri menurut Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia No. 83/HUK/2015 BAB I Pasal 1, adalah Organisasi Sosial wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat dan terutama bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial.


            Karang Taruna Dusun Plataran diketuai oleh Bapak Wawan dan Saudara Wisnu sebagai ketua kedua. Beranggotakan seluruh pemuda dan pemudi dari usia SMA hingga usia 45-an. Anggota Karang Taruna di Dusun Plataran ini terbilang kompak. Dalam setiap acara yang diadakan dusun, anggota Karang Taruna selalu hadir tidak kurang dari 80% dari seluruh anggota meskipun kegiatan tersebut diadakan secara mendadak. Penulis merasa kagum dengan kekompakan dari anggota Karang Taruna ini. Karang Taruna selalu ikut serta dalam semua kegiatan padukuhan termasuk tirakatan, pengajian, gotong royong atau kerja bakti, TPA, dan berbagai kegiatan lainnya.

            Rapat atau pertemuan rutin tidak ada di Karang Taruna Dusun Plataran ini, namun apabila hendak ada acara atau kegiatan tertentu, Bapak Wawan langsung memberikan pengumuman melalui TOA Masjid agar pemuda dan pemudi berkumpul, baik untuk rapat persiapan maupun kerja bakti menyiapkan suatu acara. Pengumuman yang hanya secara lisan ini tidak mematahkan tekad pemuda dan pemudi pasti untuk berkumpul bahkan dalam hitungan menit sudah sigap di tempat sehingga setiap kegiatan yang akan dilakukan di Dusun Plataran dapat terlaksana dengan baik dan lancar. [Hsn]

            

Goa Lowo

Goa Lowo

Gunung Kidul merupakan wilayah yang terdiri dari batuan kapur dan karst, tak ayal banyak pegunungan kapur dan sungai-sungai yang indah, dan tidak sedikit di pegunungan kapur tersebut terdapat goa-goa alami yang sudah ada sejak ratusan tahun bahkan ribuan taun silam. Salah satu goa yang kita bahas di sini adalah goa lowo yang berada di dusun Plataran, desa Sumbergiri, kecamatan Ponjong, kabupaten Gunung Kidul, provinsi D.I. Yogyakarta.


Nama Goa Lawa diberikan karena tempat ini merupakan rumah alami dari ribuan kelelawar yang bersinggah dan menetap pada seluruh bagian goa. Kelelawar-kelelawar ini pada siang hari tidur di bagian atap goa dan saat sore menjelang malam mereka baru keluar dari goa. Jadi jika anda ingin melihat ribuan kelelawar keluar maka itulah saat yang tepat.  

Goa Lawa ini masih belum dikelola secara maksimal, karena masih kalah populer dari goa-goa lain di wilayah Gunung Kidul. Di Goa Lawa terdapat dua lubang besar yang berada di langit-langit sehingga membuat goa ini tidak gelap dan jangan khawatir dengan kotoran ribuan kelalawar yang berada di dalamnya karena tidak berbau menyengat. Hal itu dikarenakan adanya sirkulasi udara yang baik di dalam goa.

Goa Lawa ini merupakan goa kelelawar yang terbesar di wilayah Gunung Kidul bahkan goa kelelawar terbesar di pulau Jawa. Selain sebagai tempat wisata, Goa Lowo ini dapat dijadikan tempat penelitian untuk mengamati kelelawar, kondisi goa secara umum dan tempat penambangan kotoran kelelawar yang dijadikan pupuk organik bagi tanaman.
Selain untuk berfoto-foto ria tempat ini juga digunakan sebagai tempat mata pencaharian warga dusun Plataran, yaitu menambang kotoran kelelawar yang ada di dalam goa, jadi jangan heran jika banyak aktivitas penambangan ketika berkunjung ke goa ini. Meskipun goa ini sedang ditambang, para pengunjung tetap boleh mengunjungi goa ini. Para penambang dengan senang hati menjawab pertanyaan dari wisatawan seputaran yang ada di Goa Lawa, sudah seperti pemandu ya hahahahaha.
Tidak ada tarif yang dipatok agar kita bisa masuk ke dalam goa ini alias geratis (free), di sana kita tidak boleh berburu kelelawar, membuang sampah sembarangan dan merusak keindahan goa. Banyak terdapat stalakmit dan stalaktit yang menambah kemegahan dalam goa. Selain itu di dalam goa ini terasa sangat sejuk, walaupun di luar panas sangat menyengat, seperti ruangan yang di pasangi air conditioner (AC). [Anggt]


Jangan ragu untuk berkunjung ya guys!!!!!!!!!

Goa Gremeng

Goa Gremeng

Goa Gremeng merupakan goa yang terletak di desa Umbulrejo, Ponjong, Gunung Kidul. Goa Gremeng termasuk goa yang berdekatan dengan desa Plataran, dengan jaraknya yang tidak terlalu jauh, Anda bisa mengunjungi goa tersebut dengan menggunakan sepeda motor. Goa Gremeng merupakan goa yang mempunyai mata air dan membentuk sebuah sungai. Sungai dari Goa Gremeng akan mengalir deras ketika musim hujan tiba. Tetapi ketika memasuki musim kemarau derasnya berkurang sehingga sungai yang dialiri dari Goa Gremeng akan menyurut
 

Goa Gremeng bisa dijadikan salah satu pilihan destinasi wisata yang menarik karena goa tersebut menyajikan keindahan alam yang menawan. Dengan menyewa jasa pemandu, Anda akan diantar masuk ke dalam goa dan menikmati keindahannya. Goa Gremeng membentuk sebuah goa yang mempunyai satu jalur panjang di dalamnya. Goa ini mempunyai ujung yang panjang  dan jika Anda menyusurinya akan sampai ke Goa Plalar.

                Goa Gremeng yang dialiri sumber mata air menyegarkan dan mempunyai diameter cukup besar, yaitu kurang lebih 15 meter, sering dimanfaatkan warga untuk mandi, mencuci pakaian, kendaraan, dan lain-lain. Selain itu Goa Gremeng bisa dijadikan tempat istirahat yang tepat, dengan aliran airnya yang jernih membuat udara dan suasana goa menjadi sejuk dan nyaman. [Sgt]

Bimbingan Belajar

Bimbingan Belajar

             Bimbingan belajar atau sering disebutnya bimbel ini merupakan proses pemberian bantuan dari seorang guru atupun guru pembimbing kepada siswanya dengan tujuan siswa dapat mengatasi kesulitan belajar dan mencapai hasil optimal. Bimbel mengembangkan suasana belajar yang kondusif sehingga siswa merasa lebih nyaman.

Bimbel di Pedusunan Plataran ditujukan kepada anak-anak yang mengalami kesulitan belajar dalam mengerjakan PR misalnya. Selain itu adanya pemberian materi-materi belajar yang mungkin belum dikuasai atau baru kepada anak-anak. Bimbel di dusun Plataran diadakan oleh tim KKN yang ditugaskan di dusun ini. Materi yang diberikan beraneka ragam. Biasanya materi yang diberikan sesuai dengan prodi masing-masing anggota, misalnya dari ilmu keolahragaan memberikan bimbingan tentang bela diri, voli, dan sebagainya.

            Cellin Eriarosa salah satu anggota KKN B90 2017 dari Universitas Negeri Yogyakarta misalnya, mengadakan bimbingan belajar tentang pelatihan pertahanan diri untuk anak-anak “Self Difense for Kids.” Kegiatan ini dilaksanakan Kamis (10/8) lalu di Balai Dusun Plataran. Kegiatan tersebut merupakan program kerja individu KKN B90 dengan sasaran utama anak-anak. Pelatihan ini dilakukan empat kali atau sekali dalam seminggu.

Cellin Eriarosa selaku pelaksana kegiatan Self Difense for Kids mengatakan pelatihan ini sebenarnya merupakan bela diri campuran. Materi yang diberikan, yaitu teknik bela diri praktis dan teknik pukulan dasar, tanpa menggunakan target (kosongan) dan menggunakan target (sparing). Pelatihan pertahanan diri ini diikuti oleh  ± 15 anak. Antusias anak-anak dusun Plataran itu termasuk tinggi. Anak-anak melakukan kegiatan tersebut dengan penuh semangat dan beberapa anak mau maju ke depan untuk mempratikkan. Pertahanan diri yang dimaksud itu adalah membentuk kepercayaan diri pada anak dan memberikan pelatihan apabila terjadi ancaman, seperti ancaman fisik dan intimidasi.

Kegiatan ini tidak mengalami kendala berlebih meskipun menjadi pengalaman baru bagi anak-anak di dusun Plataran dan tidak seperti halnya di suatu klub, tetapi dikemas dengan suasana bermain. Hal terpenting adalah anak mempunyai kepercayaan diri untuk melakukan. Kedepannya Cellin Eriarosa berharap, “Anak-anak lebih percaya diri, tahu cara mempertahankan diri, memiliki keberanian terutama menghindari kasus intimidasi dan bullying,” tutup Cellin pada tim reporter Plataran Jumat (25/8). [rys]


Yasinan Dusun Plataran

Yasinan



            Pembacaan surat yasin dan doa-doa untuk para arwah leluhur yang telah dahulu kembali ke sisi Tuhan ini merupakan kegiatan rutin warga dusun Plataran. Kegiatan ini dilaksanakan setiap malam Jumat di rumah-rumah warga. Tempat yasinan selalu berganti menyesuaikan giliran rumah. Dusun Plataran yang terdiri dari dua RT dijatah bergilir secara berurutan untuk tempat yasinan.

            Pada hari tertentu yasinan diadakan di tempat khusus. Hari itu adalah malam Jumat legi. Apabila hari itu tiba, tempat yasinan berada di masjid. Tidak ada alasan tertentu mengapa tempatnya berbeda, hal itu sudah menjadi kebiasaan sejak lama. Untuk kegiatannya hanyalah membaca surat yasin dan doa secara bersama-sama. Tidak ada rebanan yang terkadang dilakukan pada acara-acara yasinan.


Yasinan di dusun Plataran ini dipimpin oleh Pak Marno dan apabila Beliau berhalangan hadir maka akan digantikan oleh Pak Rohmat. Peserta yasinan ini kira-kira 20 orang yang berasal dari warga Plataran sendiri. [rys]

Sunday, September 3, 2017

Dasawisma Dusun Plataran


Kegiatan Dasawisma Dusun Plataran

Dasawisma merupakan kegiatan rutin ibu-ibu di dusun Plataran. Setiap dusun terdapat dua kelompok dasawisma sehingga dusun Plataran yang memiliki dua RT, terdapat empat kelompok dasawisma.


RT 1 dilaksanakan pada tanggal 25 dan 26 setiap bulannya, sedangkan RT 2 dilaksanakan pada hari minggu wage dan minggu legi setiap bulannya. Setiap anggota dasawisma terdiri dari ± 10 orang. Kegiatan itu diadakan setiap ba’da magrib. Rangkaian acaranya berupa arisan dan beberapa informasi dari pemerintah desa. Tidak lupa jamuan selalu menjadi paling utama di setiap acara.

Sabtu (26/8) lalu, dasawisma dilaksanakan di tempat Ibu Sartilah salah seorang warga dari RT 1. Ibu-ibu yang berdatangan telah dijamu dengan berbagai macam makanan, seperti hidangan khas Gunung Kidul khususnya Plataran, patilo dan lempeng. Sambil menikmati hidangan, ibu-ibu pun membayar arisan dan pembayaran lainnya. Acara pun dimulai dengan pembukaan oleh ibu dukuh Plataran dan dilanjutkan dengan pemberitahuan dari pemerintah desa.

Waktu itu dasawisma diikuti pula oleh KKN UNY 2017 sehingga acara pun dilanjutkan dengan beberapa pemaparan informasi maupun keluh kesah dari anggota KKN. Warga juga memberikan timbal balik dari beberapa pengungkapan dari KKN tersebut. Acara diakhiri dengan pengundian perolehan arisan. [rys]

Teleng Plataran


Teleng Plataran


Terik matahari yang begitu merasuk hingga ke kulit pori paling dalam membuat badan terasa lengket dan tentunya tidak enak di badan. Serasa ingin menenggelamkan diri ke kolam yang penuh kesegaran dari air yang bergemercik. Namun akan lebih menyegarkan jika kolam itu alami atau dengan kata lain natural-lah. Alami berarti di alam terbuka, apakah tidak panas jika siang hari? Jawaban tidak, akan ditemukan jika kamu menemukan teleng ini.
Berlibur ke Gunung Kidul yang terkenal dengan destinasi pariwisatanya, tidak ada salahnya mencoba berkunjung ke teleng satu ini. Teleng ini berlokasi di dusun Plataran Sumbergiri Ponjong Gunung Kidul. Kira-kira 30 menit dari ibukota Kabupaten Gunung Kidul, Wonosari.
Teleng ini merupakan sebuah mata air yang terletak di daerah berbukit. Daerah Gunung Kidul di daerah atas biasanya terkenal dengan sulitnya air, tapi masih bisa ditemukan sumber air di sini. Teleng ini masih alami, meskipun tidak terlalu luas, teleng ini sangat bermanfaat untuk warga sekitar. Biasanya mereka memanfaatkan teleng ini untuk mencuci baju dan mandi. Meskipun demikian air yang berada di teleng ini tetap bersih tidak tercemar dengan sabun-sabun yang berbahan kimia itu.
Di siang hari yang begitu terik, mandi di teleng sangatlah menyegarkan. Teleng ini dikelilingi oleh bukit karst dan persawahan serta pohon-pohon seakan menjadi kanopi teleng ini sehingga bermain air atau sekedar menikmati teleng menjadi tetap teduh. Airnya yang begitu jernih membuat binatang seperti ikan dan kerang-kerang betah tinggal di sini. Ikan-ikan ini sangat bersahabat, ikan kecil-kecil yang lucu itu akan membantu menghilangkan kulit mati di tubuh kita. Menenggelamkan sebagian kaki ke teleng ini begitu nikmat sambil menyaksikan dua atau beberapa ikan kecil menutul-nutul kaki kita.
Suara gemercik air, pohon-pohon yang menari, dan hewan-hewan yang bernyanyi menambah suasana kenikmatan alam yang tak akan terlupakan. Bagi kamu yang suka menyendiri, merenung, atau membaca buku, inilah tempat yang cocok. Selain itu, menurut pengalaman beberapa orang yang pernah mengunjungi tempat yang bisa membuat jiwa menjadi tenang dan badan menjadi segar ini, signal handphone mudah ditemukan. Padahal di daerah Plataran ini, beberapa nama kartu perdana tidak bisa digunakan karena tidak adanya signal. Bagi yang berlibur ke Plataran kemudian ingin menelepon orang yang disayangi, mungkin, teleng bisa menjadi pilihan.[rys]

Goa Gudel Mele


Goa Gudel Mele


            Goa ini masih terkesan alami dan belum dikembangkan oleh pemerintah. Letaknya diapit oleh dua pedusunan, Payak dan Plataran, ±30 menit dari ibukota kabupaten Gunung Kidul, Wonosari. Konon katanya menurut salah seorang warga sekitar, goa itu ditempati oleh orang-orang kere (miskin).
            Saat tim menelesuri goa ini, goa masih tertutup ilalang dan pohon-pohon jati sehingga untuk sampai ke goa ini harus melalui medan yang cukup curam sambil membawa alat untuk menerbas rumput-rumput ilalang. Uniknya, ketika memasuki goa, hawa dingin pun terasa, seakan berada di ruangan ber-ac. Hal itu mungkin disebabkan banyaknya pohon-pohon yang menutupi goa atau posisi dari goa itu sendiri. Jadi, jangan berpikiran negatif dulu ya? Hehe.
            Goa Gudel Mele tidak terlalu besar. Namun, keindahan stalakmit dan stalaktitnya tidak kalah menawan. Sinar matahari pun masih bisa menembus dinding goa melalui celahnya, nampak indah dan tentunya bagus untuk diabadikan. Sigit (22) salah satu anggota KKN UNY 2017 yang memiliki hobi mengabadikan gambar mengatakan bahwa Goa Gudel Mele ini direkomendasikan untuk dijadikan tempat foto pre-wed.
            Dinding-dinding goa itu begitu indah bak lukisan seorang seniman tersohor. Tetapi itulah alam, dinding yang seakan lukisan itu tercipta dengan sendirinya dan tentu atas kehendak Sang Pencipta. Bebatuan di dalam goa pun ada yang menarik perhatian. Terdapat beberapa batu yang berbeda dengan lainnya, penampakan luar berkerlap-kerlip seperti berlian. Selain itu, banyak juga ditemukan cangkang-cangkang kerang. Di dalam goa pun nampak kering, tidak ada sumber air di dalamnya. Jadi jika ingin bermain air, jangan mencari di goa ini. [rys]

Goa Cokro


Goa Cokro



            Tahukah kamu akan luweng? Luweng merupakan kata dari bahasa jawa yang berarti lubang. Biasanya luweng sengaja dibuat untuk dijadikan tungku sebagai tempat memasak. Nah, luweng inilah yang menjadi ciri khas dari Goa Cokro. Unik bukan? Sehingga goa ini dinamakan Luweng Cokro, salah satu goa di bawah permukaan yang terdapat di kawasan kars Gunung Sewu.
            Memasuki goa ini pengunjung harus melewati sebuah lubang dengan dibantu tali. Gua yang berkembang pada batu gamping Formasi Wonosari ini terbentuk setelah batugamping terangkat dari dasar laut sekitar 1,8 juta tahun lalu. Selama ribuan hingga ratusan ribu tahun, pelarutan pada batu gamping yang berumur 15-2 juta tahun menghasilkan gua.
            Berkunjung ke Goa Cokro penampakkan luar tidak seperti goa, hanya kebun yang ditumbuhi pohon-pohon liar dan jati yang telah meranggas. Tidak seperti halnya berkunjung ke goa-goa lain, goa sudah nampak stalamit dan stalaktitnya, pengunjung pun bisa langsung memasuki goa tersebut. Luweng pada Goa Cokro itu hanya bisa dilalui untuk satu orang dewasa. Luweng itu dikelilingi pagar berupa tali yang diikatkan pada besi-besi dengan ketinggian ±50 m.



            Jangan memandang dari luarnya, itulah yang harus diterapkan pengunjung untuk Goa Cokro ini. Setelah memasuki goa ini, pengunjung akan dimanjakan dengan keindahan alam berupa stalatit dan stalamit yang terbentuk karena faktor alam. Indah dan mempesona. Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan! Selain itu, di dalam Goa Cokro ini sudah dilengkapi dengan petunjuk arah sehingga memudahkan pengunjung untuk berkeliling di dalam goa. Tetapi persiapan untuk memasuki goa ini juga harus diperhatikan, senter misalnya. Letak goa yang berada di bawah permukaan menyebabkan penerangan sangatlah kurang. [rys]
            

Umbul Beton Desa Umbulrejo


Beton Umbulrejo

            Mbeton, warga sekitar sering menyebutnya, sebuah bendungan yang berada di tengah perbukitan. Lokasinya berada di Umbulrejo, Sumbergiri, Ponjong, Gunung Kidul. Lebih tepatnya berada di balik bukit dari Teleng Plataran. Dari ibukota kabupaten Gunung Kidul, Wonosari dapat ditempuh dengan waktu ± 30 menit menggunakan kendaraan bermotor.
 

Suasana tenang dan menyejukkan akan terasa di danau ini saat sore hari mengantarkan sang mentari meninggalkan siang. Perbukitan karst yang berada di sekeliling bendungan memberikan ciri khas tersendiri. Begitu indah dan luar biasa. Perbukitan saling memeluk bendungan bak memberikan kedamaian. Bukitnya pun masih ditumbuhi pepohonan rindang dan belum teraniaya oleh tangan-tangan berdosa. Meski berada di sekeliling perbukitan, bendungan tetap terasa luas. Sang ratu danau, teratai bersama dayang-dayangnya juga berada di sini, mereka begitu bahagia tumbuh di bendungan ini. Warna merah muda yang menjadi andalan mereka menambah kecantikan bendungan ini. Airnya pun begitu tenang dan terkadang semilir angin menemani, seakan memberi suasana syahdu.

            Awalnya, Mbeton merupakan sungai yang terbentuk karena adanya mata air (umbul) dan kemudian dibagunlah sebuah bendungan. Menurut seseorang yang tinggal di dekat Mbeton kedalamannya ± 5m. Air yang mengalir dari umbul sangatlah bersih dan jernih. Di tengah bendungan terdapat gundukan tanah seperti halnya pulau kecil di tengah laut. Selain keindahan alamnya, bendungan ini dilengkapi dengan fasilitas sepeda air dan kapal. Bermain ke Mbeton belum lengkap rasanya jika belum berkeliling mengitari danau menggunakan sepeda air bersama orang-orang tersayang. Ke Mbeton ini, tidak ada biaya masuk, biaya hanya dikenakan ketika menggunakan fasilitas sepeda air dan kapal, yaitu Rp5.000,00 untuk sepeda air di hari biasa. Murah bukan? Piknik menyenangkan dengan harga murah, kapan lagi? [rys]